Anatomi Epididimis dan Duktus (Vas) Deferens
Epididimis merupakan suatu
struktur berbentuk koma yang menahan batas posterolateral testis. Epididimis
dibentuk oleh saluran berkelok-kelok secara tidak teratur yang disebut duktus
epididimis. Duktus epididimis diperkirakan mempunyai tiga regio : kaput
(kepala), korpus (badan), dan kauda (ekor). Permukaan sel epitel duktus ini
ditutupi oleh mikrovili panjang yang bercabang dan tidak teratur yang biasa
disebut stereosilia. Epitel duktus epididimis turut serta dalam pengambilan dan
pencernaan badan-badan residu yang dikeluarkan selama proses spermatogenesis
berlangsung. Duktus-duktus epididimis dari setiap testis menyatu untuk
membentuk sebuah saluran berdinding tebal dan berotot yang disebut duktus (vas)
deferens. Dari setiap testis duktus deferens berjalan keluar dari kantong
skrotum dan kembali ke dalam rongga abdomen dan berakhir di ureter di bagian
leher kandung kemih. Dinding duktus deferens tebal dan berotot dengan lubang
kecil sehingga terasa padat dan dapat diraba (lewat kulit) di bagian leher
skrotum dan dapat diikat atau dipotong pada saat vasektomi (Fawcett, 2002).
Fisiologi Epididimis dan Duktus (Vas) Deferens
Epididimis
merupakan daerah penumpukan dan penyimpanan spermatozoa setelah meninggalkan
testis. Secara umum epididimis memiliki fungsi utama, yaitu transportasi, pemekatan (konsentrasi), pematangan
dan penyimpanan spermatozoa. Duktus-duktus epididimis melaksanakan beberapa fungsi penting tersebut.
Sewaktu meninggalkan testis, spermatozoa belum mampu bergerak atau membuahi
(belum matang secara fisiologis). Spermatozoa memperoleh kedua kemampuan
tersebut selama perjalanannya melintasi epididimis. Proses pematangan ini dirangsang
oleh testosteron yang tertahan di dalam cairan tubulus oleh protein pengikat
androgen. Kapasitas spermatozoa untuk membuahi semakin ditingkatkan ketika
disekresikan ke dalam saluran reproduksi wanita, yang disebut kapasitasi
(Sherwood, 2001).
Epididimis
juga memekatkan spermatozoa beberapa ratus kali lipat dengan menyerap sebagian
besar cairan yang masuk dari tubulus seminiferus. Spermatozoa yang telah matang
secara perlahan bergerak melintasi epididimis ke dalam duktus deferens akibat
kontraksi ritmik otot polos di dinding saluran-saluran tersebut. Duktus (vas)
deferens berfungsi sebagai tempat penyimpanan spermatozoa yang penting. Hal ini
disebabkan karena spermatozoa yang terkemas rapat relatif inaktif dan kebutuhan
metabolit mereka juga rendah. Spermatozoa dapat disimpan dalam duktus deferens
selama beberapa hari walaupun tidak mendapat pasokan nutrisi dari darah dan
hanya mendapat makanan dari gula-gula sederhana yang terdapat disekresi tubulus
(Sherwood, 2001).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar