Kulit adalah organ terbesar tubuh. Beratnya kurang
lebih 4,5 kg dan menutupi area seluas 18 kaki persegi (1,67 m2) (Sloane, 1995).
pH fisiologis kulit manusia berkisar antara 4,5 – 6,5 sehingga bersifat asam
lemah (Tranggono, 2007). Fungsi dan kegunaan kulit diantaranya adalah sebagai
pelindung, eksresi, pengatur suhu, pengindra (sensori), pembentukan
pigmen,absorpsi cairan mudah menguap,eksresi dan pembentukan vitamin D .
Lapisan kulit terdiri dari lapisan epidermis, dermis dan lapisan subkutan.
a.
Epidermis
Epidermis adalah bagian terluar kulit. Bagian ini
tersusun dari jaringan epitel skuamosa bertingkat yang mengalami keratinasin. Jaringan
ini tidak memiliki pembuluh darah dan sel selnya sangat rapat. Lapisan ini
terdiri dari 5 lapisan yaitu stratum germinativum, stratum spinosum, stratum
granulosum, stratum lusidum, dan stratum korneum (Sloane, 1995).
b.
Dermis
Dermis merupakan lapisan di bawah epidermis yang
dipisahkan dengan membran dasar. Lapisan
ini terbentuk oleh lapisan elastik dan fibrosa padat dengan elemen selular,
kelenjar, dan folikel rambut. Membran
ini tersusun dari dua lapisan jaringan ikat, yaitu lapisan papilar dan lapisan
retikuler. Lapisan papilar adalah jaringan ikat areolar renggang dengan
fibrolas, sel mast dan makrofag. Lapisan papilar banyak mengandung pembuluh
darah, yang retikular terletak lebih dalam dari lapisan papilar dan lapisan ini
tersusun dari jaringan memberi nutrisi pada epidermis di atasnya. Lapisan
retikular terletak lebih dalam dari lapisan papilar. Lapisan ini tersusun dari
jaringan ikat irregular yang rapat, kolagen dan serat elastik. (Sloane, 1995)
c.
Lapisan subkutan atau hipodermis (fasial
supersial)
Lapisan ini mengandung jumlah sel lemak yang
beragam, bergantung pada area tubuh dan nutrisi induvidu, serta berisi banyak
pembuluh darah pada ujung syaraf (Sloane, 1995).
2.4. Penuaan
Dini Kulit
Penuaan
kulit merupakan proses fisiologi yang bersifat irreversibel meliputi seluruh
organ tubuh termasuk kulit. Proses menua pada kulit tidak sama setiap orang.
Pada orang tertentu proses menua pada kulit terjadi sesuai dengan usianya
sedangkan yang lain datangnya lebih cepat, kedaan ini disebut penuaan dini (premature aging). Dua proses penuaan
penuaan pada kulit yaitu penuaan secara alami yang terjadi dari dalam tubuh
yang disebabkan beberapa faktor seperti genetik, hormonal dan rasial (instrinsic aging) dan penuaan dini terjadi
akibat pemapan sinar UV (photoaging).
Gambaran dan Morfologi kulit yang menua diataranya
adalah kulit mengering, permukaan kulit kasar, kulit keriput dan gangguan
pigmentasi. Kulit kering terjadi karena menurunnya aktifitas dan fungsi
kelenjar sebasea dan kelenjar ekrin
sehingga pada kulit terjadi penguapan secara berlebihan, kadar air berkurang
dan kelembapan kulit berkurang. Permukaan kulit kasar disebabkan karena lapisan
stratum korneum mudah terkelupas, kecenderungan sel–sel yang mati untuk melekat
pada permukaan kulit dan faktor kekeringan kulit korneum karena berkurangnya
lemak permukaan kulit dari kandungan air di lapisan epidermis. Kulit keriput terlihat
lebih jelas garis – garis lipatan epidermis pada usis lanjut menipis sampai 20%
dan lapisan terbawah epidermis yang terhubungan dengan dermis menjadi rata.
Pada dermis terjadi penurunan jumlah fibroblast yang mensintesis lemak sehingga
jumlah serat kolagen berkurang dan serat elastis lebih kaku dan menebal mengakibatkan
kulit mudah berkeriput dan lebih jelas garis atau lipatannya. Gangguan
pigmnetasi disebabkan terjadinya perubahan distribusi pigmen melamin dan
perubahan melanosit. Jumlah melanosit dan fungsi melanosit menurun sehingga
terjadi penumpukan melanin yang tidak teratur di dalam sel – sel epidermis.Beberapa
tanda penuaan pada kulit diantaranya adalah kulit keriput, kendur, kering,
timbul noda hitam. Gejala – gejala timbulnya penuaan pada kulit dapat diatasi
dengan kosmetik anti penuaan. Penggunaan kosmetik antipenuaan dapat digunakan
secara topikal maupun oral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar